DEFINISI DIRI SENDIRI

Photo by Dollar Gill on Unsplash

Saya akan buka tulisan ini dengan quote terkenal dari almarhum Steve Jobs: "Jika kau ingin membuat semua orang senang, jangan jadi pemimpin. Jualan es krim saja!"

Sejak beberapa tahun yang lalu saya mulai tidak terlalu ambil pusing apakah seseorang (karyawan) membenci saya atas keputusan-keputusan saya terkait pekerjaan. Selama yang saya perjuangkan adalah kepentingan konveksi secara keseluruhan, maka suara-suara nyinyir akan saya hiraukan. 


Kenyataannya memang sulit menyenangkan semua orang, ada konsekuensi yang muncul saat kita memutuskan sesuatu. Jika harus ada korban, tinggal memilih saja mana yang harus dikorbankan. Nah, kebetulan, perasaan semacam suka, benci, atau marah adalah sesuatu yang tidak signifikan posisinya. Saya akan memilih itu saja yang dikorbankan.


Setahun lebih yang lalu, alih-alih meng-hire orang, saya mantapkan diri menunjuk salah seorang karyawan untuk promosi dan mengisi posisi kepala/manajer produksi. Tugasnya adalah mengatur jadwal dan alur produksi. Hal yang asing juga buat dia. Saya mengandalkan kebiasaannya yang suka mencatat dan cakap mengorganisir saat jadi orang sample.


Salah satu tantangan yang kerap kali mengganggunya adalah suara-suara penolakan dari tim saat harus memberi instruksi, atau saat membuat perencanaan-perencanaan. Bahkan kadang kala penolakan yang dimaksud tadi diekspresikan dengan kasar dan menyinggung harga diri.


Tapi saat datang kondisi demikian saya selalu mengingatkan bahwa definisi dan nilai diri kita tidak ditentukan oleh makian orang lain. Jika kita merasa harga diri kita hilang karena kita diperlakukan buruk oleh orang lain, maka saya bilang bahwa harga diri kita baik-baik saja. Sebaliknya, justru harga diri mereka yang sudah hilang sejak mereka berlaku buruk.


DEFINISI DIRI SENDIRI DEFINISI DIRI SENDIRI Reviewed by ataedun on 16.54 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.